
21 Feb Tren Konsumen APAC 2025
Industri Makanan & Minuman, khususnya sektor roti dan produk roti, tengah menyaksikan adanya beberapa tren baru seiring dengan preferensi konsumen yang berkembang.
Mulai dari fokus pada nutrisi dasar hingga pilihan yang lebih mempertimbangkan nilai, keberlanjutan dan inovasi, tren 2025 ini menyoroti pergeseran prioritas yang membentuk industri roti di kawasan APAC.
TREN 1: Makanan dengan Nutrisi EsensialTREN 1: Makanan dengan Nutrisi Esensial
Meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan dasar telah mendorong konsumen untuk berfokus pada makanan dengan nutrisi esensial yang mendukung kesehatan mereka dalam setiap tahap kehidupan.
- Di APAC, preferensinya berbeda-beda berdasarkan kelompok usia: mereka yang lebih berumur di negara-negara seperti Malaysia dan Filipina memprioritaskan makanan tinggi serat, rendah gula, dan alami, sementara konsumen yang lebih muda berfokus pada mengurangi makanan berminyak tanpa mengorbankan cita rasa.
- Untuk memenuhi kebutuhan yang beragam ini, nutrisi yang disesuaikan telah muncul sebagai tren utama, dengan produk yang dirancang khusus berdasarkan usia, jenis kelamin, gaya hidup, dan bahkan kondisi kesehatan tertentu.
- Permintaan akan makanan segar, buah-buahan, dan suplemen seperti vitamin semakin melonjak, mencerminkan keinginan akan pola makan yang seimbang.
- Kemasan memainkan peran penting dalam hal ini—menyoroti manfaat kesehatan, menyertakan klaim yang mudah dimengerti, dan mengedukasi konsumen dapat sangat memengaruhi keputusan pembelian.
Strategi yang Dapat Dilakukan:
- Mengembangkan pilihan Roti Fungsional, dengan bahan-bahan yang tinggi serat, biji-bijian, dan vitamin untuk memenuhi preferensi konsumen.
- Menciptakan Produk untuk Kelompok Umur Tertentu, dengan bahan-bahan yang ditingkatkan sesuai kebutuhan kelompok umur tersebut.
- Menampilkan klaim kesehatan pada kemasan, yang menyampaikan manfaat produk dengan jelas untuk mengedukasi konsumen dan membangun kepercayaan.
TREN 2: Pilihan Berdasarkan Nilai
Di APAC, kesadaran akan nilai tidak hanya sebatas harga tetapi juga mencakup kualitas, kepuasan emosional, dan pengalaman secara keseluruhan.
- Perubahan ini semakin terlihat seiring dengan dampak inflasi terhadap pendapatan dan daya beli di negara-negara seperti Indonesia, Vietnam, dan India, yang mendorong konsumen untuk lebih memprioritaskan harga. Sementara itu, di pasar seperti Singapura dan Taiwan, terdapat penekanan yang lebih kuat pada nilai dibandingkan biaya.
- Menariknya, kesehatan dan kebugaran diperkirakan menjadi kategori pengeluaran terbesar di APAC pada tahun 2025, seiring makin maraknya konsumen yang mencari produk dengan nilai maksimal dalam hal manfaat yang nyata maupun emosional.
- Konsumen juga semakin mencari produk premium yang terjangkau—merek lokal yang menawarkan produk berkualitas tinggi dengan harga terjangkau—dan merek internasional dengan memanfaatkan diskon harga untuk mendapatkan produk premium.
- Secara keseluruhan, kesehatan, rasa, dan harga tetap menjadi faktor utama dalam menentukan nilai suatu produk.
Strategi yang Dapat Dilakukan:
- Berinovasi dengan kemasan yang lebih kecil untuk menyasar konsumen dengan anggaran yang lebih terbatas di negara-negara di mana harga menjadi perhatian utama akibat dampak inflasi.
- Menawarkan produk premium yang terjangkau, meluncurkan roti berkualitas premium seperti sourdough dengan harga yang lebih mudah dijangkau.
TREN 3: Keberlanjutan
Meski kami melihat keberlanjutan lebih menonjol di negara-negara Barat yang lebih maju, hal ini juga mulai mendapatkan momentum dan perhatian di APAC seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran konsumen terhadap tantangan lingkungan. Ketertarikan yang terus berkembang ini menyoroti perlunya merek-merek untuk berfokus pada praktik keberlanjutan dan menyelaraskan diri dengan nilai-nilai konsumen yang baru muncul ini.
- Kesadaran lingkungan mengubah pola pembelian, dengan lebih dari setengah konsumen di APAC tertarik pada merek yang mengurangi jejak karbon mereka.
- Upaya seperti mengurangi penggunaan plastik dan meminimalkan makanan yang terbuang menjadi prioritas utama.
- Merek yang selaras dengan nilai-nilai ini mendapatkan keunggulan kompetitif, karena konsumen semakin memilih untuk membuat pilihan ramah lingkungan yang selaras dengan tanggung jawab pribadi mereka terhadap perubahan iklim.
Strategi yang Dapat Dilakukan:
- Menggunakan kemasan yang ramah lingkungan.
- Mencantumkan di kemasan tentang inisiatif ramah lingkungan yang dilakukan oleh merek.
TREN 4: Pengalaman yang Sangat Inovatif
Terakhir, inovasi tetap menjadi pendorong utama kegembiraan konsumen. Konsumen aktif mencari pengalaman baru lebih dari sebelumnya dan mencari cara-cara berbeda untuk berinteraksi dengan merek dengan cara yang baru.
- Sebagian besar konsumen di APAC mencari pengalaman yang memanjakan dan unik, dengan 57% di antaranya mencari pengalaman baru ini melalui kombinasi rasa yang berani dan cita rasa yang kaya.
- Produk yang menawarkan sesuatu yang baru dan kenikmatan sangat digemari, mencerminkan keseimbangan antara kesehatan, kesenangan, dan kreativitas.
Strategi yang Dapat Dilakukan:
- Bereksperimen dengan cita rasa yang berani.
- Menciptakan pengalaman interaktif bagi konsumen yang “Instagramable”.
Sebagai kesimpulan, kesadaran akan kesehatan, pengeluaran yang berorientasi pada nilai, tanggung jawab terhadap lingkungan, dan inovasi sedang membentuk masa depan roti dan industri roti.
Untuk mengikuti minat dan tren konsumen, merek perlu berupaya untuk memastikan produk-produk yang ada saat ini dilengkapi dengan manfaat kesehatan yang relevan di berbagai segmen, dan berinovasi dalam menonjolkan potensi manfaat kesehatannya sambil menawarkan produk ini dengan harga yang ramah konsumen berdasarkan tren ekonomi masing-masing negara. Merek juga perlu meningkatkan portofolio mereka dengan berkolaborasi dengan merek lain untuk menciptakan “tren viral” guna menarik perhatian konsumen dan mendorong mereka untuk mencoba produk baru yang menarik. Hal ini juga membantu merek dalam menciptakan citra merek yang positif di benak konsumen sebagai merek yang suka berinovasi dan memuaskan pelanggan. Terakhir, meskipun tren terkait keberlanjutan berkembang jauh lebih pesat di negara-negara Barat yang maju, merek-merek di APAC perlu mengikuti kepedulian konsumen yang semakin meningkat tentang perubahan iklim dan membangun citra sebagai merek yang peduli serta secara aktif melakukan upaya untuk mengurangi jejak karbon mereka dan terlibat dalam berbagai inisiatif lainnya, misalnya Tas yang dapat didaur ulang, tas roti yang dapat digunakan kembali/ditutup kembali untuk masa simpan yang lebih lama, inisiatif mengurangi makanan yang terbuang, dsb.
Merek yang mampu beradaptasi dengan tren-tren ini dan memenuhi preferensi konsumen APAC yang terus berkembang memiliki posisi yang baik untuk meraih kesuksesan di pasar yang dinamis ini.
Sorry, the comment form is closed at this time.